Rabu, 03 Februari 2010

SATRIA PINANDITA


SATRIA PINANDITA BERADA DITENGAH KITA
NAMUN BELUM BANYAK ORANG YANG TAHU

Tak henti-hentinya kita selalu membicarakan fatron yang satu ini. Cukup menarik untuk disimak tokoh yang masih misterius ini, yang diharapkan hadir ditengah kita dalam mengentaskan permasalahan bangsa menuju tata tentrem, karta raharja, gemah ripah loh jinawi.

Namun demikian tidak ada orang yang mengenal sosoknya berada maupun sepak terjangnya atau tempat tinggalnya. Yang ada berdasar pada ramalan, Uga Siliwangi, Jongko Joyoboyo, Serat Katilada, sehingga kita bingung manganalisanya, karena menggunakan bahasan Sanepan (filsafat), yang ada kita hanya menerka-nerka.

Saya hendak menjelaskan dalam tulisan ini tentang sosok Satria Pinandita Sinisihan Wahyu. Entah ini yang asli atau palsu yang tahu hanya Allah S.W.T pemilik dan pengatur alam semesta. Satria Pinandita (Satria Piningit) seperti yang telah diuraikan oleh Prof. DR. Sukintaka Guru Besar Negeri Universitas Yogyakarta pada POSMO Edisi No. 194 Tanggal 20-26 Desember 2002 berindikasi pada fakta kebenaran bahwa tokoh ghaib benar-benar akan muncul. Dalam kepemimpinannya akan mengedepankan revolusi spiritual dan kearifan lokal agar rakyat kembali kepada jadi diri Berbudaya Nusantara seperti penjelasan yang disampaikan oleh Prof. DR. Darmajati Supajar Guru Besar Filsafat UGM Yogyakarta pada POSMO Edisi 559 Tanggal 27 Januari 2010.

Ada 4 sebutan gelar yang disandang bagi tokoh Satria Pinandita 1). Satria Piningit, 2). Heru Cakra, 3). Ratu Adil, 4). Imam Mahdi, ke 4 sebutan tadi tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait.

Sebutan Satria Pinandita merupakan penggambaran sosoknya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai rakyat jelata (biasa), sedangkan 4 sebutan tersebut diatas ketika dirinya tampil sebagai pemimpin bangsa.

Uraiannya sebagai berikut :

Satria Piningit : Adalah sebutan badan halus (batiniyah) yang besemayam ditubuh Satria Pinandita serta mendapat Wahyu Cakra Ningrat amanah Allah S.W.T sebagai Ratu Ginaib terhadap makhluk halus, menerima pada hari Kamis Wage malam Jum’at Kliwon Tanggal 05 Agustus 2004 pukul 23.00 Beliau tahu asal usul atau silsilahnya baik fisik maupun badan halusnya dan pernah menjalani kehidupan ratusan tahun sebagai Raja di Panjalu (Galuh) sampai akhir hayatnya kemudian reinkarnasi melalui proses kelahiran menempati wadag baru menjadi rakyat jelata (biasa).

Heru Cakra : Heru artinya Besar, Cakra adalah Pusaka Kedewaan seperti panah, ujungnya bulat bergerigi, dalam pewayangan pusaka tersebut dimiliki oleh Batara Kresna, pusaka ini disebut Senjata Cakra Dewa, atau Aji Bala Sewu, bila dilepaskan maka akan keluar ribuan pasukan Ghaib. Kegunaannya menumpas angkara murka/pasukan setan, pusaka tersebut berada dipundak sebelah kanan Satria Pinandita dalam Wujud  Ghaib. Pada waktu yang ditentukan akan dilepaskan ke angkasa di titik poros Nusantara, yakni Pulau Jawa (Jawa Tengah) tepatnya di Demak. Senjata ini melesat kelangit dan auranya akan melingkupi Nusantara seperti payung yang dikembangkan guna menangkal  serangan bangsa lelembut (pasukan setan/iblis) yang merusak moral bangsa manusia, dengan tertangkalnya serangan tersebut yang diharapkan manusia akan kembali kepada fitrahnya (baik).

Ratu Adil : Ratu artinya Raja/Penguasa, Adil artinya Bijaksana, kelak dikemudian hari Satria Panandita menjadi pemimpin bangsa, dalam mengambil kebijakan/keputusan bukan atas dasar pemikiran saja akan tetapai lebih mengutamakan nuraninya serta bimbingan dari Allah S.W.T maupun petunjuknya, karena Satria Pinandita tahu kategori seorang pemimpin ada yang terbentuk karena keinginan dirinya ada juga karena lingkungannya dan yang paling baik karena kehendak Allah S.W.T, nantinya akan menjadi pemimpin yang amanah, arif bijaksana, serta Amiril Mukminin.

Imam Mahdi : Imam artinya Pemimpin, Mahdi artinya Keturunan (Pengikut Rasulullah Muhammad S.A.W), meskipun Satria Pinandita seorang muslim namun dirinya bukanlah Usatd/Ulama. Yang belajar berpijak pada tafsir-tafsir akan tetapi lebih jauh kedalam yakni pada pemahaman kebenaran (hakikat) tentang ketauhidan (ketuhanan) karena beliau mendapat tuntunan pelajaran dari Guru Ghaib. Ketika menjelaskan tentang sesuatu keyakinan akan ketuhanan yang mendengar akan termangut-mangut karena belum sampai pada pengertian itu, ibarat masih SD diberi pelajaran SMU serta penjelasannya tidak melenceng dari Al-Qur’an dan Sunah Rasul.

Konon menurut keterangan batiniyah (badan halusnya) ada keterkaitan rembesing madu Rasulullah Muhammad S.A.W, yang merupakan cucu Rasul Muhammad S.A.W dari Siti Fatimah (Putri Rasulullah) yang dinikahkan dengan Sayyidina Ali ra. (Abdullah) memiliki putra Hasan dan Husain, pada umur 5 tahun Hasan meninggal dunia dan Husain pada perang Karbala diselamatkan ke Irak dan menurunkan para Habib. Atas kehendak Allah S.W.T jualah jasad Hasan dikebumikan, sedangkan badan halusnya (batin) menempati wadag baru melalui proses kelahiran (reinkarnasi) ditanah pasundan yang menjadi anak seorang Raja Panjalu kemudian menjadi Raja di Panjalu hingga akhir hayatnya, selanjutnya reinkarnasi kembali menjadi anak dari rakyat jelata, kesulitan maupun tantangan hidup sebagai rakyat jelata merupakan suatu hikmah dan pelajaran bagi dirinya hingga menemukan sejati dirinya kembali.

Ciri-Ciri Satria Pinandita :

Fatron yang satu ini tidak banyak orang yang tahu kecuali murid asuhannya, itupun hanya beberapa orang saja, baik teman kerja maupun di lingkungan tidak tahu sama sekali karena selau menyimpan jadi dirinya bahwa dirinya adalah sosok yang selalu dicari orang dan sering dibicarakan, bahkan dirinya tidak pernah mengaku Satria Piningit atau Satria Pinandita apalagi sesumbar pada khalayak ramai.

Sosoknya seperti orang biasa pada umumnya, tidaklah tampan juga tidak jelek, seakan-akan tidak memliki sesuatu yang istimewa, kulit sawo matang, tinggi +170 cm, umur diatas 45 tahun dibawah 50 tahun, berat 62 kg, sikapnya tenang tidak berangasan, bicaranya tenang dan santun, fisiknya seperti orang Jawa, namun sukanya masakan khas Sunda dan musik Degung.

Aksen/logat bicaranya kalau di Jawa dikira orang Sunda, kalau di Sunda dikira orang Jawa. Keistimewaannya ketika bicara tentang ketauhidan  dari ucapannya keluar sesuatu getaran/gelombang energi, bagi yang mendengar terasa jiwanya bergetar serta melayang-layang menyebabkan kantuk, adapula ketika mendengarkan ucapannya seakan-akan kita mendapatkan suatu tekanan beban terhadap jiwa dan terasa pusing.

Satria Pinandita merupakan perpaduan darah Suku Sunda, Jawa dan Aceh, yang merupakan pilar kerajaan besar di Nusantara, Majapahit, Siliwangi dan Sriwijaya. Bertempat tinggal di Kota Semarang daerah kawasan perbukitan + 110  s.d 130 di atas permakaan laut (DPL), berumah tangga tentram dan damai serta sudah berputra cukup dewasa, didukung dengan rumah yang luas serta rimbunnya pepohonan di halaman rumah yang terasa sejuk. Keistimewaan lain ada titik hitam sebesar telur cicak (bukan tahi lalat) dipundak sebelah kanan sebagai tempat bersemayamnya Pusaka Cakra Dewa.

Ada 2 sisi kehidupan beliau, kalau pagi bekerja dikantor non pemerintahan seperti biasa kebanyakan orang, sibuk dengan urusan mencari nafkah kebutuhan hidup keluarga. Pada malam hari lebih banyak tafakur di rumah tidak pernah mendatangi tempat-tempat keramat mencari wisik atau lainnya, bahkan beliau sering didatangi tamu-tamu ghaib untuk menghadap atau sekedar silatuhrahmi maupun petunjuk.

Banyak khalayak orang mencarinya baik keberadaannya maupun kemunculan Satria Pinandita Sinisihan Wahyu (Satria Piningit), bahkan dibahas dalam seminar-seminar maupun blog di internet, sosoknya tidak mau memploklamirkan diri karena takut dan malu pada Allah S.W.T, tentang kemunculannya secara lahiriyah sosoknya ada (ngejegrug) dan bahkan bertemupun kita tidak tahu bahwa dia adalah Satria Pinandita yang sedang ditunggu dan dicari banyak orang. Hakikat kemunculan yang sesungguhnya beliau diangkat derajatnya oleh Allah S.W.T menjadi pemimpin bangsa diawali dengan adanya fenomena permasalahan bangsa yang tidak bisa teratasi, kemudian banyak dikenal masyarakat luas, tentang kapn munculnya hanya Allah S.W.T saja yang tahu.

Sosok Satria Pinandita yang saya tulis Asli atau Palsu saya tidak tahu, namun ada kesamaan dengan ramalan-ramalan yang tertulis pada Serat Uga Wangsit Siliwangi, Joyoboyo, maupun serat Katilada.

Kamis, 30 Juli 2009

PESAN DI AKHIR ZAMAN



Ada kisah spiritual yang kami dapat dari "Sang Maha Guru Ghaib" beberapa tahun lalu sebagai pesan moral tentang Pepeling Akhir Zaman (Peringatan Akhir Zaman) yang saya terima dalam bahasa Jawa, dimana kita hidup dipenghujung zaman (akan berakhirnya seluruh makhluk hidup dimuka bumi ini), dalam kesempatan inilah saya baru dapat menceritakan didalam tulisan ini, semoga dapat ditelaah makna-makna yang terkandung didalam bait-bait ini sebagai pegangan hidup dalam kehidupan kita, kisah spiritual ini saya terima sebanyak 23 ayat mulai tanggal 23 Agustus 2004 sampai dengan tanggal 13 September 2004 bertapatan dengan Isra Miraj 27 Rajab 1425 Hijriyah.

SAK JEJERING URIP DI AKHIR ZAMAN, URIP ORA NGERTI SAK JERO NING URIP,
(dalam kehidupan di akhir zaman, hidup tidak mengerti artinya hidup)
pesan diterima tgl. 23-08-2004, minggu legi malam senin pahing, jam 22.30


ORA BAKAL SUWI MENEH DUNYO DIMUSNAHAKE, BALEK SEJATINENG BALEK,
(tidak lama lagi dunia akan dihancurkan, kembali sejatinya kembali)
pesan diterima tgl. 23-08-2004, minggu legi malam senin pahing, jam 23.55


ZAMAN SAIKI, ZAMAN ORA KARU KARUAN, IMAN PODO ILANG DALANE,
(zaman sekarang. zaman tidak menentu, iman pada hilang jalannya)
pesan diterima tgl. 24-08-2004, selasa pon malam rabu wage, jam 22.35


MENUNGGSO ZAMAN SAIKI AKEH SENG WES ORA ISO DIGUGU OMONGANE, AMERGO ORA NGERTI AQIDAH AGOMO,
(manusia zaman sekarang banyak yang tidak dapat dipercaya pembicaraannya, karena tidak tahu akidah agama)
pesan diterima tgl. 25-08-2004, rabu wage, jam 00.20


ZAMAN SAIKI ZAMAN AKHIR, WONG BODO ORA KARU KARUAN, WONG PINTER PODO BLINGSATAN, MUNG SING BEJO WONG SENG ELING MARANG GUSTINE YAIKU GUSTI SENG NYIPTA AKE JAGAD.
(zaman sekarang zaman akhir, orang bodoh tidak menentu, orang pintar pada jelalatan, akan tetapi yang beruntung orang yang selalu mengingat tuhannya yaitu tuhan yang menciptakan alam semesta)
pesan diterima tgl. 29-08-2004, sabtu pahing malam minggu pon, jam 00.45


“SAK WIJI NENG DINO MENUNGSO BAKAL LALI MARANG KODRATE”
(pada suatu hari manusia akan lupa kodratnya)
pesan diterima tgl. 29-08-2004, minggu pon malam senin wage, jam22.45


“ORA BAKAL SELAMET“
(tidak akan selamat)
pesan diterima tgl. 30-08-2004, senin wage malam selasa kliwon, jam 21.25


“MUNG SING SELAMET MENUNGSO SENG NGERTENI SEJATINENG URIP“
(akan tetapi yang selamat manusia yang mengerti akan artinya hidup)
pesan diterima tgl. 30-08-2004, senin wage malam selasa kliwon, jam 22.57


“SAK WIJI NENG DINO MENUNGSO BAKAL DIMUSNAHAKE“
(pada suatu hari manusia akan dimusnahkan)
pesan diterima tgl. 31-08-2004, selasa kliwon, jam 00.20


“MENUNGSO ORA BAKAL SELAMET, IKU PEPESTEN GUSTI INGKANG MOHO AGUNG“
(manusia tidak akan selamat, itu kepastian tuhan yang maha besar)
pesan diterima tgl. 31-08-2004, selasa kliwon, jam 19.30


“MENUNGSO SENG SELAMET, MENUNGSO SENG MERTOBAT NGANTI SAK JERO NENG ATI“
(manusia yang selamat, manusia yang bertobat, sampai didalam hati)
pesan diterima tgl. 31-08-2004, selasa kliwon, jam 23.30


“PEMIMPIN SENG SELAMET, PEMIMPIN SENG NGERTENI AQIDAH AGOMO“
(pemimpin yang selamat, pemimpin yang ngerti akidah agama)
pesan diterima tgl. 01-09-2004, rabu legi, jam 00.15


“WONG SENG NGERTI YO KUWI WONG SENG SEJATINENG NGERTI“
(orang yang ngerti yaitu orang yang benar-benar mengerti)
pesan diterima tgl. 01-09-2004, rabu legi, jam 23.20


“SAK WIJI NENG DINO MENUNGSO ORA BAKAL SELAMET SEKO TAKDIRE, YAIKU SAKENG GUSTI INGKANG MOHO AGUNG“
(pada suatu hari manusia tidak akan selamat dari takdirnya, yaitu dari tuhan yang maha besar)
pesan diterima tgl. 02-09-2004, kamis pahing, jam 01.20


“DUH GUSTI INGKANG MOHO AGUNG, MBOTEN WONTEN INGKANG JAGAD RAYA PUNIKO NGATUR MAHKLUKIPUN KEJAWI GUSTI INGKANG NYIPTAAKEN JAGAD“
(duh tuhan yang maha besar, tidak ada didalam alam semesta ini yang mengatur makhluknya kecuali tuhan yang menciptakan dunia)
pesan diterima tgl. 03-09-2004, jumat pon malam sabtu wage, jam 22.00


“ORA BAKAL LALI SENG BEJANE WONG SENG NGELALI“
(tidak lupa, yang beruntung, orang yang melupa)
pesan diterima tgl. 07-09-2004, selasa pahing malam rabu pon, jam 23.23


“BANGSA MENUNGSO PODO LALI ADATE“
(bangsa manusia sudah lupa kebiasaannya)
pesan diterima tgl. 08-09-2004, rabu pon kamis wage, jam 23.40


“ADUH GUSTI INGKANG NGATUR JAGAD, MBOTEN WONTEN INGKANG PINARINGAN PITULUNGAN KEJAWI PANJENENGAN“
(aduh tuhan yang mengatur dunia / alam semesta, tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kecuali Engkau)
pesan diterima tgl. 09-09-2004, kamis malam jumat kliwon, jam 23.15


“ORA LALI, LALINE WONG SENG ELING LAN TAN WASPODO“
(tidak lupa, orang yang ingat yang selalu waspada)
pesan diterima tgl. 10-09-2004, jumat kliwon malam sabtu legi, jam 23.08


“MENUNGSO SENG SELAMET, MENUNGSO SENG NGERTENI PERILAKUNE“
(manusia yang selamat, manusia yang mengerti perbuatannya)
pesan diterima tgl. 10-09-2004, jumat kliwon malam sabtu legi, jam 23.50


“LAN TAN WASPODO KUWI NGERTI SAK DURUNGE WINARAH“
(yang selalu waspada itu mengerti sebelum terjadi)

pesan diterima tgl. 11-09-2004, sabtu legi malam minggu pahing, jam 23.55


“MARANG NGELONGGONO, WONG ELING, TAN WASPODO”
(dengan kepasrahan, orang ingat, selalu waspada)

pesan diterima tgl. 12-09-2004, minggu malam senin pon, jam 23.50


“SUMEBLAK CAHAYA NENG NJELEGUR, KABEH MENUNGSO BAKAL TUMPES”
(terang benderang cahayanya meledak, seluruh manusia akan musnah)
pesan diterima tgl. 13-09-2004, senin pon, jam 00.50

Ketua Umum
Danu Ermaya Muhtar

PESAN BUAT BANGSAKU



PESAN BUAT BANGSAKU
BENCANA DI NUSANTARA BELUM AKAN BERHENTI

Saya salah satu diantara lebih kurang dari 250 Juta penduduk Indonesia ikut prihatin dengan permasalahan bangsa dewasa ini, carut marut situasi Politik, Hukum, Ekonomi, Sosial serta Bencana Alam datang silih berganti.

Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan pesan moral pada anak bangsa agar selalu Wasapada, Sabar dan Tawakal yang diawali dari diri kita sendiri.

Menurut pendapat saya, bergetarnya bumi Nusantara belum akan berhenti, bermula dari Bencana Tsunami di Aceh, Luapan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Kesurupan Massal merambah dibeberapa daerah serta serentetan bencana-bencana lainnya.

Ada apa dengan Negeri kita ini…? marilah kita renungkan bersama, dengan berbagai macam peristiwa yang terjadi secara beruntun ini baik Darat, Laut maupun Udara telah melanda Negeri ini.

Bencana alam secara rasional dapatlah kita analisa sebab dan musababnya, akan tetapi, kalau kita renungkan ada sesuatu yang perlu kita kaji pada peristiwa ini.

 
 

Ada lagi salah satu contoh musibah Banjir yang melanda dibeberapa tempat diwilayah Indonesia apa penyebabnya…? Tentu kita akan menjawab sebagai berikut :

1. Akibat Drainase tidak baik
2. Akibat masyarakat membuang sampah dengan seenaknya sehingga menyumbat saluran air dan terjadi pendangkalan sungai
3. Penggundulan hutan di hulu sungai
4. Kurangnya resapan air dan waduk-waduk tadah hujan dsb.

Kalau kita telah melaksanakan 4 poin tersebut diatas :

1. Saluran drainase tertata dengan baik
2. Masyarakat membuang sampah sudah pada tempatnya
3. Hutan-Hutan tidak ada yang gundul
4. Resapan air dan waduk sudah banyak dan baik

Kalau masih banjir saja apa sebabnya…? Tentunya kita akan mengatakan itu faktor alam yang tidak bersahabat (Murka), kalau saya boleh bertanya, kenapa alam bisa murka……? lantas mengatakan yang menciptakan alam ini Allah SWT murka pada kita.

Ada lagi contoh dengan banyaknya kecelakaan transportasi pesawat terbang akhir-akhir ini, kalau di analisa sebab musababnya akibat Human Eror, Teknis atau Cuaca.

Akan tetapi kalau 3 faktor itu sudah dikontrol dengan baik dan benar, tapi masih ada saja musibah kecelakaan apa sebabnya tentunya Allah memberi peringatan pada kita karena kita telah lupa untuk apa kita ditakdirkan hidup didunia fana ini, kalau hidup hanya untuk menumpuk harta sebanyak-banyaknya dan terpesona akan silaunya duniawi.

Marilah kita renungkan bersama, kita sebagai anak bangsa Indonesia cobalah kembali kepada fitrah kita, bahwa kita hidup di alam dunia ini hanya sesaat kemudian akan kembali kehadapan sang khalik, berbekal ketahuitan dan tuntunan agama.

Carilah harta hanya sebatas sarana hidup, bukan tujuan hidup kita. Bergetarnya bumi Nusantara ini belum akan usai, kemarin teman-teman kita, saudara-saudara kita yang terkena musibah, mungkin besok akan menimpa diri kita, bahwa musibah itu datangnya tanpa kita ketahui.

Untuk itu mulailah dari sekarang mempersiapkan diri kita lahir maupun batin, berbekal iman dan takwa serta memperbanyak sholawat, agar Allah SWT penguasa alam semesta ini memberikan pengampunan dan pertolongan atas segala bentuk musibah dibumi Nusantara ini.

Ketua Umum LSM GMPN
Danu Ermaya M

Jumat, 17 Juli 2009

HIDAYAH DATANGNYA DARI ALLAH S.W.T


MANUSIA KAWAT DARI KALIMANTAN JALAN SETAPAK

MENUJU KESEMBUHAN


RENUNGAN

Jika Allah S.W.T menguji makhluknya, berbagai macam cara, ada yang masuk rasional, maupun tidak masuk irasional kita, contoh salah satunya kejadian yang menimpa Ibu Noersyaidah yang di kenal dengan julukan Manusia Kawat dari Kalimantan.Kita harus yakin dan percaya bila Allah S.W.T memberikan kita ujian penyakit pasti ada obatnya, cuma tergantung kita sendiri dalam berikhtyar agar dapat sembuh, namun ujian yang diberikan Allah S.W.T pada Ibu Noersyaidah adalah suatu penomena yang langka dan luar biasa untuk dapat kita renungkan bersama.17 tahun sudah puluhan kawat yang tumbuh dalam perut kemudian rontok dan tumbuh lagi, pengobatan secara medis dan alternatif sudah dilakukan, orang pintar (paranormal) datang silih berganti, baik sekelas selebritis maupun kelas kampungan, hasilnya tetap nihil.Yang perlu kita renungkan mengapa bisa demikian terjadi…? di abad milinium yang serba canggih ini, semua persoalan manusia bisa diatasi dengan logika (akal), namun peristiwa yang menimpa Ibu Noersyaidah mengapa tidak bisa...? hingga berlarut-larut, dengan peristiwa ini mari kita kaji dan renungkan ada sesuatu yang salah pada diri kita, yang selalu mendewakan logika, semua masalah bisa diatasi.Dalam kehidupan kita ada suatu kekuatan yang kasat mata, yang maha besar dan maha mengatur, yakni sesuatu kekuatan yang tidak bisa dicerna oleh logika (pikiran) dimana dalam kehidupan kita acap kali terabaikan, kita baru ingat kalau kita melakukan ritual keagamaan, atau menghadapi kematian, yakni Allah S.W.T. Penyakit Ibu Noersyaidah merupakan penomena alam, itu menurut penjelasan paranormal kondang, karena belum bisa diatasi oleh manusia baik cara medis maupun non medis. Pendapat kami, kejadian itu merupakan peringatan bagi kita semua, bahwa dibalik dunia nyata ada kekuatan lain (gaib) yang dapat mempengaruhi dunia nyata, salah satu contoh musibah Ibu Noersyaidah, bahwa kekuatan gaib dapat mengakibatkan kerusakan fisik, pengobatannya pun harus secara spiritual, pengobatan medis hanya pendukung setelah makhluk gaibnya hilang.Allah S.W.T menciptakan Jin dan Manusia saling berinteraksi, kalau hal itu suatu yang tidak baik, maka akan tidak baik pula bagi kehidupan kita.Kembali lagi pada tulisan saya diatas, manusia selalu mendewakan kemampuan akal yang akan mengarah kepada sifat duniawi, selanjutnya akan menjerumuskan kita pada sifat harta benda (duniawi) mencari hartalah sebagai tujuan hidupnya apapun caranya akan ditempuh baik yang halal maupun yang haram, selama manusia berpikiran dan berprilaku harta yang menjadi tujuan hidupnya maka akan muncul ketidak seimbangan alam, penomena kejadian alam akan muncul diluar penalaran logika kita umpamanya kesurupan massal merambah dimana-mana ke seluruh penjuru negeri, bencana alam datang dan silih berganti tanpa terkendali, kerusakan moral, nilai-nilai tatanan berbangsa dan bernegara rontok sedikit demi sedikit. Solusinya hanya dengan memohon ampunan dan perlindungan Allah S.W.T yang mengatur atas makhluk ciptaannya, semuanya dapat teratasi melalui kekuatan jiwa (spiritual) dengan cara merubah pola hidup kita maupun cara memandang hidup dalam mencari nafkah maupun harta duniawi dimana sebagai sarana hidup, sebab hidup di dunia hanya sesaat, ada kehidupan lain yang pasti akan kita jalankan yang lebih kekal berbekal religi maupun spiritual, bukan ilmu logika.


MENDAPAT HIDAYAH ALLAH S.W.T


Jika Allah S.W.T berkehendak memberikan pertolongan atas makhluknya 1001 macam cara maupun jalan dapat dilakukan dan tidak akan terbayangkan sebelumnya oleh angan pikiran manusia, Allah S.W.T akan membukakan jalan pintu hati dan pikiran kita. Media akhir 2008, kami sempat melihat tayangan dimedia televisi swasta nasional tentang penomena manusia kawat dari Kalimantan, kami melihat sebagai tontonan belaka selang beberapa waktu lamanya, kami melihat di Tran7 dalam acra empat mata ditayangankan ibu Noersyaidah yang di pandu oleh Tukul Arwana, dengan nara sumber paranormal kondang Ki Gendeng Pamungkas dan dokter spesialis bedah serta pejabat pemda Kabupaten Sangata Kutai Kerta Negara. Pada penayangan itu, mereka tidak mampu nenangani penyakit yang di derita Ibu Noersayidah, maka kami tergerak hati untuk mencoba membantu dengan kemampuan yang ada pada kami, kami berharap semoga Allah S.W.T mengabulkan niat baik kami, Saya kontak teman-teman yang ada di Jakarta yang tergabung dalam sebuah LSM Gerakan Moral Pembaharuan Nusantara (GMPN) guna mendapatkan informasi alamat Ibu Noersyaidah, kemudian informasi tersebut kami dapat dari kru Trans7 disarankan untuk menghubungi Ibu Lilis adik kandung Ibu Noersyaidah via HP alamat kami dapat via SMS tgl. 18/10/2008 yang bertempat tinggal di Jl. AW Syahrani Bukit Pelangi, dari percakapan kami dengan Ibu Lilis kami mendapatkan informasi/keterangan usaha-saha yang telah ditempuh dalam mengobati penyakit kakaknya baik secara medis maupun non medis. Pada suatu hari ada suatu kejadian yang dia membuat heran dan bingung, pada suatu hari pernah didatangi orang pintar dengan maksud ingin mengobati Ibu Noersyaidah, orang tersebut ketika berhadapan berperilaku aneh sambil berjongkok dan menghormat, lantas mendekat pada Ibu Noersyaidah dengan tatapan mata yang nanar dan memerah lantas berkata “Mbah saya minta ilmunya” mereka sempat takut dibuatnya semenjak kejadian itu Ibu Noer merasa takut bila ditemui seseorang bila hendak membantu untuk mengobati, karena menurut pengertiannya mengarah pada perbuatan syirik.Kami memberi penjelasan bahwa itu bukan perbuatan syirik, sebab yang dilihat paranormal tersebut diatas bukan sososk Ibu Noer Syaidah akan tetapi makhluk gaib/halus yang berada didalam tubuh Ibu Noer Syaidah sosok gaib makhluk berilmu tinggi bahkan Raja Jin, kalau orang biasa yang melihat bukan makhluk tersebut, akan tetapi sosok Ibu Noer Syaidah. Semula kami hendak datang ke Kalimantan namum Allah S.W.T berkehendak lain, kami mendapat SMS pada tgl. 17 Maret 2009 dari Ibu Lilis, bahwa kakaknya, Ibu Noer Syaidah berada di Jakarta ditempat familinya, isi pesan SMS tersebut : “pak ini alamat kami di Jakarta Legenda Wisata Cibubur Jakarta Timur, Bapak Kapan mau ke Jakarta kalau bisa malam aja bpk ke rumah.” lantas saya jawab: Insya Allah dalam waktu dekat ini Tks.” Beberapa hari kemudian kami bersama teman-teman di Jakarta sepakat untuk menemuinya dan Kumpul dahulu disuatu tempat, karena saya tinggal di Kota S, maksud kami dalam bertemu Ibu Noer Syaidah tidak ada ritual khusus hanya sebatas silaturahmi dan memberikan air putih yang telah diberi doa. Sebelum berangkat ke Jakarta, pada suatu malam kami ditemui sosok makhluk halus penguasa Kalimanatan dalam dialog batin, tamu tersebut menerangkan kejadian yang menimpa Ibu Noer Syaidah, Siapa yang melakukan perbuatan itu … ? Mengapa dilakukan perbuatan sekeji itu … ? Siapa pelakunya …. ? Asal darimana … ? Ilmu apa yang dipergunakan … ? Dukunnya berasal dari mana …. ? Mahkluk apa yang bersemayam didalam tubuh Ibu Noer Syaidah tsb. Saya catat di dalam benak pikiran saya, tidak saya tulis dalam kisah ini, dikhawatirkan akan menimbulkan salah tafsir dan fitnah, cukup saya sajalah yang mengetahuinya. Saya berangkat ke Jakarta kemudian memberi kabar kepada Ibu Lilis bahwa saya dalam perjalanan naik kereta api menuju Jakarta, kemudian dijawab “Bapak berangkat dengan siapa… ? “lantas saya jawab “dengan keluarga, maksud saya keluarga GMPN.” “Bapak datang hanya silaturahmi saja kan,”ya jawab saya.” Dalam percakapan via HP Ibu Lilis menceritakan selama berada di Jakarta pernah didatangi 3 orang yang berniat hendak mengobati Ibu Noer Syaidah, 2 orang masuk kedalam 1 orang menunggu diluar rumah, yang diluar tadi melakukan ritual khusus membakar kemenyan, selang berapa saat kawat yang ada di tubuh Ibu Noer Syaidah lepas kemudian menancap ditubuh orang yang sedang melakukan ritual tersebut , kemudian ke 3 orang tersebut bergegas pamitan pergi, dengan kejadian tersebut diatas mereka khawatir hal itu akan menimpa pada kami semua. Ditengah perjalanan Kereata Api dari Kota S - Jakarta tepatnya masuk diwilayah Kab. Kerawang Propinsi Jawa Barat sekonyong-konyong teman seperjalanan (murid) di kontak batin oleh makhluk gaib yang bersarang di tubuh Ibu Noer Syaidah rupanya makhluk tersebut sudah mendeteksi keberadaan kami hendak menemui Ibu Noer Syaidah, dalam kontak tersebut diriya akan keluar bila sudah bertemu dengan kami. Tiba di Jakarta sore hari, kami sudah dijemput di stasiun Kereta Api Jatinegara oleh teman-teman GMPN tak lama kemudian kami bersama-sama berangkat ke perumahan legenda wisata cibubur Jakarta Timur, setiba di alamat tersebut Ibu Noer Syaidah sedang pergi ke daerah cempaka putih Jakarta, sambil menunggu kedatangan beliaunya kami pergi mencari Masjid dikomplek perumahan itu untuk shalat Maghrib dan istirahat lantas mencari makan malam di puja sera legenda wisata dan membeli 2 botol air mineral yang nantinya akan diberikan pada Ibu Noer Syaidah. Pukul 21.00 malam kami bertemu, disambut Ibu Lilis adik kandung Ibu Noer Syaidah berserta saudaranya yang berada dirumah tersebut, tak lama kemudian Ibu Noer Syaidah menemui kami di ruang tamu, selanjutnya kami bertanya tentang hal yang menimpa dirinya, dijelaskan oleh Ibu Noer Syaidah secara panjang lebar dan kami hanya sebagai pendengar saja begitu juga atas penjelasan Ibu Lilis yang pernah disampaikan kepada kami diceritakan lagi olehnya.Setelah cukup banyak penjelasan yang disampaikan pada kami, kemudian kami memberikan saran / nasihat agar memahaminya bahwa dari peristiwa ini intinya sebagai ujian dari Allah S.W.T agar ibu Noer Syaidah lebih tabah dan tawakal dalam menghadapi cobaan dan selalu memohon perlindungan Allah SWT, bahwasannya sehat walafiat itu atas kehendak Allah S.W.T begitu juga dengan sakit yang menimpa diri ikita juga atas izinnya, dalam arti penyakit yang diderita Ibu Noer Syaidah terlebih lagi penyakit karena tenung / santet seseorang pada suatu saat ada seseorang yang mampu menyembuhkan atau menyingkirkan mahkluk gaib yang ada didalam tubuh Ibu Noer Syaidah atas kehendak ridho Allah SWT menurut kami. Kami minta pada Ibu Noer Syaidah bila Allah memberikan kesembuhan melalui seseorang jangan lupa untuk melakukan sujud syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT, kemudian dijawab “Ia Pak Akan Saya Lakukan Permintaan Tersebut.” Didalam komunikasi mata batin, kami sudah kontak dengan sosok mahluk tersebut, dia akan keluar bila Ibu Noer Syaidah sudah minum air doa. Kami minta kepad Ibu Noer Syaidah satu keluarga untuk berdoa bersama-sama sekalian kami membuka 2 tutup botol air mineral yang sudah kami siapkan, kemudian pembacaan doa kami pimpin dan memohon kepada Allah S.W.T agar diberikan kesembuhan atas penyakitnya yang diderita selama ini, air yang sudah diberi doa kami minta kepada Ibu Noer Syaidah segera meminumnya, lantas air dituangkan ke dalam cangkir kemudian diteguk pada saat yang bersamaan mahkluk halus yang berada didalam tubuh Ibu Noer Syaidah keluar dan satu botol lagi agar dipergunakan untuk mandi dicampur dengan air yang telah dipersiapkan, setelah itu kami pamitan pulang. Besoknya dalam perjalan pulang ke Kota S pada tanggal 21 Pebruari 2009 kami SMS pada ibu lilis isi pesan sms sbb. “Ibu Lilis jangan lupa air doa agar diminum dan buat mandi dan dipergunakan yang rutin, sampaikan pesan saya pada Ibu Noer, Tks.” Kemudian dijawab : “Ya pak terima kasih atas doanya.” Tgl 24 Pebruari 2009 kami SMS lagi, isi pesan SMS sbb. “Ass. Wr. Wb salam sejahtera Ibu Lilis, sampaikan pada ibu Noer Syaidah penyembuhan ada prosesnya tidak kun fa yakun ibarat pohon akarnya tercabut, maka daunnya akan rontok sedikit dem sedikit begitu juga dengan barang . kawat yang ada akan jatuh satu demi satu kalau tidak tumbuh lagi itu tandanya akan ada kesembuhan total, kalau masih ada yang didalam perut bisa diambil secara medis tidak apa-apa sebab mahkluk gaib nya sudah keluar, Wassalam.” Kemudian dijawab : “Iya pak akan kami sampaikan pada ibu Noer Tks”. Setelah itu kami tidak ada komunikasi lagi sibuk dengan kepentingan dan urusannya masing-masing. Beberapa bulan kemudian pada tanggal 04 Juni 2009 kami sms lagi pada Ibu Lilis, isi pesan SMS sbb. “Ibu lilies apa kabar…? Bagaiman Kabar Ibu Noer Syaidah..? Apa sudah dtangani medis…?” Esok harinya tanggal 05 Juni 2009 di jawab, isi pesan SMS sbb. “Maaf pak baru kami balas keadaan ibu Noer Syaidah dalam keadaan baik-baik saja, kami belum berpikir ke medis pak selama kami ada di Jakarta. Alhamdulillah ada perubahan sekarangtinggal 3 saja, tapi didalm perut masih ada, terima kasih do’anya Bapak” Esok harinya tanggal 06 Juni 2009 kami menjawab : isi pesan SMS sbb. “Saya juga ikut mendoakan, kalau masih ada barang/kawat didalam perut, benda itu tidak akan bisa keluar karena tidak ada yang mendorongnya yakni mahkluk gaib, berhubung mahkluk gaibnya sudah tidak ada (keluar) solusi terbaik harus diambil secara medis, Insya Allah pasti sembuh sedia kala karena batin saya memprediksikan demikian, Wasslam.”


Itulah sekelumit kisah yang dapat kami tulis agar dapat dipetik hikmahnya, kami berharap semoga penyakit yang derita Ibu Noersyaidah segera cepat sembuh dari penderitaannya selama 17 tahun, agar kembali pada kehidupan normal yang selanjutnya akan membangun rumah tangga dalam keluarga sakinah, mawadah dan warohmah menjadikan sosok insan kamil.


Kota S, 08 Juli 2009

Danu Ermaya Muhtar



FORUM BEDAH SATRIO PININGIT


BEDAH TELISIK SATRIO PININGIT/HERU CAKRA/RATU ADIL/IMAM MAHDI


Kami membaca buku tulisan Tri Budi Marhaen Darmawan Nurahmad tentang tulisan Jalan Setapak Menuju Nusantara Jaya dan perjalanan Spiritual Menelisik Jejak Satria Piningit, cukup menarik untuk disimak. Saya ingin menambah/memperjelas makna-makna yang tersirat didalam buku tersebut diatas, guna menambah wacana lebih jelas dan gamblang, ada istilah atau sanepo yang kurang di mengerti pembaca, untuk itu saya berusaha mengurai dengan pengetahuan yang saya miliki. Dalam serat Uga Wangsit Siliwangi hal 16 & 17 Budak Angon (anak gembala) disitu hanya istilah saja, makna sebenarnya menurut pemhaman saya adalah Sosok Pembimbing (penuntun, gembalanya adalah Rakyat, agar berjalan di jalan yang benar, di dalam kitab Injil juga ada sebutan bahwa Isa Almasih/Yesus Kristus adalah Pengembala Domba, begitu juga dengan Sosok Pemuda Berjanggut, seperti 2 sosok yang berbeda antara Budak Angon dan Pemuda Berjanggut, pergi bersama ke suatu tempat, padahal yang dimaksud diatas adalah sosok yang sama dilihat dari 2 sudut. Budak Janggutan (pemuda berjenggot) adalah Pengambaran Sososk Pepunden atau sesepuh yang dituakan, Budak Angon adalah Panutan/Pembimbing,Sedangkan Budak Angon menggambarkan Perwujudannya (badan kasar, Pemuda Berjanggut menggambarkan Batiniyahnya (badan halus). Pada halaman 27 disebutkan pada saat munculnya Budak Angon di tandai dengan banyaknya terjadi (goro-goro) bermula dari suatu daerah lantas meluas keseluruh penjuru negeri, begitu juga dengan penjelasan Sepuh Pini Sepuh kita, kemunculan satrio piningit di tandai dengan banyaknya goro-goro. Ramalan Jayabaya bait 159 tertulis sinungkalan dewa wolu (8), ngasta (2), manggalaning (9), ratu (1), bakal ana dewa ngejawantah apengawak manungsa (tahun 1928 akan ada dewa tampil berbadan manusia). Ratu Adil berkedudukan di Ketangga dekat Alas Pudak, selanjutnya muncul pula Raja Asmara Kingkin yang berkedudukan di Kediri sebagai perwujudan Ratu Adil. Disini sudah jelas bahwa Satria Pininggit adalah Raja yang tersembunyi (siningit) dalam arti badan halusnya, kemudian muncul ratu adil itu lahiriyahnya (fisik). Sudah barang tentu kalau kita mendambakan sosok satria piningit dicari sampai 7 turunanpun belum tentu kita menemukannya, mengapa demikian….? Pada umumnya orang-orang melihat secara fisik, sedang satrio piningit adalah badan halusnya dari sosok seseorang calon ratu adil Pemimpin masa depan dalam mengemban amanah Allah SWT untuk memperbaiki tatanan akhlaq / moral ekonomi maupun tata negara. Bagaimana caranya kita dapat bertemu sosok satria piningit….? Yakni dengan mata batin (mata badan halus kita) bukan mata badan wadag / fisik, itupun kalau dikehendaki sosok beliuanya dan diridhoi Allah SWT tentunya dengan maqom ketauhidan yang marifat. Dalam serat Uga Wangsit Siliwang terlulis, tapi budak angon geus euweuh, gues narindak baberengan jeung budak anu janggotan; geus mariang pindah ngababakan, parindah ka Lebak Cawene, (tapi budak angon sudah tidak ada sudah pergi bersama budak janggutan, pergi membuka lahan baru di lebak cawane). Saya berpendapat lebak itu dibawah, sedangkan cawane itu adalah cawan (tempat) jadi yang dimaksud diatas adalah tempat dibawah dalam arti sosok satrio piningit dalam menjalani kehidupannya sebagai rakyat biasa, secara kasat mata lebak cawane mirip dengan suatu daerah namanya Situlengkong Panjalu Kawedanan Kawali, Kab. Ciamis merupakan cikal bakal kerajaan pasundan disitu terdapat makam para raja. Pada halaman 28 & 29 tulisan Tri Budi Marhaen Darmawan Nurahmad disebutkan (nusa jaya lagi ) di daerah situ lengkong ada sebuah pulau ditengah danau disitu bersemayam sebuah makam yang sering diziarahi oranng-orang yakni raja galuh prabu dipati Haryang Kencana. Dari daerah situlah nantinya akan lahir pemimpin masa depan di Nusantara asal sunda, sosok tersebut sekarang mangalami kehidupan sebagai rakyat biasa meskipun ia seorang raja, makdsud tulisan saya diatas bukan dia bukan menyamar secara fisik akan tetapi melalui proses pergantian fisik.Baca ramalan jayabaya bait 163, apeparep pangeraning prang; tan pokro anggoning nyandhang; ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang; bergelar pangeran perang, kelihatan berpakaian kurang pantas, tapi dia bisa mengatasi keruwetan banyak orang), dari uraian saya jelas bahwa sosok satrio piningit (tersembunyi) SATRIA kental sekali dengan seorang Raja, sedangkan PININGIT berlindung didalam wadag / fisik. Mengapa biasa demikian…..? karena melalui proses reinkarnasi (terlahir kembali) dari wadag lama menempati wadag baru, hal itu tidak lepas dari takdir dan kehendak Allah SWT sebagai maha pencipta dan maha mengatur makhluknya. Pada halaman 25 tulisan Tri Budi Marhaen Darmawan Nurahmad di jelaskan “ Dia datang memakai baju hitam menyandang sarung tua”, itu adalah penggambaran pakaian hitam sosok seorang pendekar (kesatria) dan menyandang sarung tua artinya ia pernah hidup di masa lalu. Halaman 34 & 35 disinggung arti kata tempuran (percampuran) 2 sungai, sosok tersebut mengambarkan perkawinan dari 2 suku, yakni suku sunda dan suku jawa, bibitnya dari sunda trah kerjaan galuh. Dalam kehidupannya mengalami pendadaran oleh alam dan tuntunan spiritual yang cukup tinggi dengan pencapaian maqom marifat, seperti yang tertulis didalam Ramalan Jayabaya bait 164, mumpuni; sakabehing laku nugel tanah Jawa kaping pindho ngerahake jin setan, kumara prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo, kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda, landhepe triniji suci, bener, jejeg, jujur kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong artinya menjalani seluruh ajaran (ngelmu) memotong tanah jawa kedua kali, mengerahkan Jin dan Syetan dan seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya, bersatu padu membantu manusia jawa, berpedoman Tri Tunggal nan Suci, Benar, Lurus, Jujur, disertai Sabdo Palon dan Noyogenggong (pengikutnya).Bait 162 Jayabaya tan kasat mata, tan arupa sing madhegani putrane Bathara Indra artinya (tak kelihatan, tak berbentuk yang memimpin adalah Putra Bhatara Indra, disini dapat kita simpulkan bahwa bait ini mengisyaratkan ialah Rajanya para makhluk halus/goib). Dalam kepemimpnannya akan menjalankan tugas utama memperbaiki tatanan akhlaq (moral) disamping ekonomi dan tata negara dan telah digembleng oleh Tri Sula Weda (3) ajaran tuntunan ketauhidan dari Allah SWT , malaikat Jibril, dan Rasul Muhammad SAW (Alif Lam, Mim) dengan memotong tanah jawa (nusantara) kedua kali. Dalam arti dahulu tanah jawa dipotong satu kali oleh ajaran baru yakni Islam dimana ketika itu sebagian besar penduduknya memeluk agama Hindu dan Budha, kemudian Islam berkembang dengan pesat kira-kira 90 persen penduduknya memeluk agama Islam, tahun berganti, jaman berganti, umat Islam banyak melanggar ajaran-ajaran yang baik dan benar, salah kaprah diterapkan, berakibat Krisis Akhaq (moral). Kemudian artinya akan dibelah lagi yang kedua oleh ajaran Hakikat (kebenaran) agar umat Islam dan Muslim kembali ke ajaran yang benar, bagi umat Muslim dikembalikan pada ajaran 2 kalimat Syahadat yakni ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW. Mengerahkan Jin dan Syetan dan seluruh makhluk halus dibawah perntahnya, bersatu pada membantu manusia jawa (Indonesia) tak kelihatan tak berbentuk di bawah pimpinan putra betara indra sosok tersebut adalah anugrah dari Allah SWT sebagai rajanya para makhluk halus/gaib tunduk atas perintahnya agar jangan mengganggu manusia jawa (Indonesia).


Ketua Umum LSM GMPN

Danu Ermaya Muhtar